Informasi seputar artis, game, dan lain lain yang diambil dari berbagai sumber ;) Have Fun!

Sabtu, 16 Agustus 2014

5 Kisah Unik Saat Proklamasi Kemerdekaan

19.21 Posted by Unknown No comments
Lima Kisah Unik saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

MERDEKA!! DIRGAHAYU NEGRI INDONESIA-KU YANG KE 69!
Inilah beberapa info dan fakta mengenai Kisah Unik Saat Proklamasi Kemerdekaan:


- Bung Karno sakit dan tidak berpuasa
Meski Bulan Ramadan, saat itu Bung Karno tidak berpuasa, karena sakit akibat gejala malaria tertiana.
Pada pagi hari 17 Agustus 1945, Bung Karno dibangunkan dr Soeharto, dan mengeluhkan badannya greges-greges.
Bung Karno kemudian disuntik dan minum obat. Setelah itu, ia tidur lagi dan baru bangun pada pukul 09.00 WIB. Setelah membacakan teks proklamasi pada pukul 10.10 WIB, Bung Karno kembali masuk kamar untuk beristirahat.
- Bisa lebih dari dua proklamator
Sebenarnya Indonesia bisa punya lebih dari dua proklamator (Bung Karno dan Bung Hatta). Usai penyusunan naskah Proklamasi di rumah Laksamana Maeda, Jalan Imam Bonjol No 1 Jakarta, Bung Hatta mengusulkan agar semua yang menghadiri rapat, ikut menandatangani teks proklamasi.
Tapi, usul itu ditolak Soekarni. Bung Hatta hanya bisa menggerutu, karena melihat teman-temannya tidak mau ikut 'membuat sejarah'. Mereka yang hadir saat itu antara lain Bung Hatta, Bung Karno, Soekarni, Achmad Soebardjo, dan Sajuti Melik.
- Bendera dari kain seprai
Sebelum 16 Agustus 1945, Fatmawati, istri Bung Karno, sebenarnya sudah membuat bendera merah putih. Tapi, bendera itu dianggap terlalu kecil, karena panjangnya hanya 50 cm.
Fatmawati lalu membongkar lemarinya, dan menemukan selembar kain seprai putih, tapi tidak ada kain merah.
Lalu, seorang pemuda bernama Lukas Kastaryo berkeliling dan mendapatkan kain merah milik penjual soto. Kain tersebut dibeli dan diberikan ke Fatmawati. Bendera baru berukuran 276x200 cm itupun dikibarkan pada 17 Agustus 1945, di tiang bambu sederhana.
- Teks proklamasi hilang
Setelah membacakan teks proklamasi, Bung Karno membuang secarik kertas teks bersejarah, ke tong sampah. Beruntung, wartawan BM Diah memungutnya kembali. Tapi, sempat beredar kabar dokumen penting itu hilang.
BM Diah menyimpan rapi dokumen itu, hingga baru menyerahkannya ke pemerintah pada 29 Mei 1992. Artinya, dokumen berisi teks proklamasi sempat menghilang selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.  
- Negatif film disimpan di bawah pohon
Upacara proklamasi diabadikan oleh fotografer Frans Mendoer. Begitu upacara selesai, Frans didatangi tentara Jepang yang ingin merampas negatif film.
Frans berbohong dengan mengatakan negatifnya sudah diserahkan ke Barisan Pelopor. Padahal, negatif film momen penting itu ia tanam di bawah pohon di halaman kantor Asia Raja.
Andai negatif film tersebut sempat dirampas Jepang. Tentu kita tidak akan pernah bisa melihat momen dramatis peristiwa proklamasi yang menentukan perjalanan sejarah Bangsa Indonesia.

Hasil gambar untuk cerita kemerdekaan indonesia

Logo Peringatan HUT ke-69 RI

0 Komentar:

Posting Komentar