gambar drama |
DRAMA
Drama
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Drama merupakan genre
(jenis) karya sastra yang menggambarkan
kehidupan manusia dengan gerak.[1][2] [3] Drama menggambarkan
realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan.[1] Kisah dan cerita
dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk
pementasan teater.[1] Naskah drama dibuat
sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh
penonton.[4] Drama memerlukan
kualitas komunikasi, situasi dan aksi.[5] Kualitas tersebut
dapat dilihat dari bagaimana sebuah konflik atau masalah dapat
disajikan secara utuh dan dalam pada sebuah pemenasan drama.[5]
Pengertian
Istilah
untuk drama pada masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut dengan istilah tonil.[5] Tonil kemudian
berkembang diganti dengan istilah sandiwara oleh P.K.G Mangkunegara
VII.[5] Sandiwara berasal
dari kata dalam bahasa Jawa sandi dan wara.[5] Sandi artinya rahasia, sedangkan wara
(warah) artinya pengajaran.[5] Maka istilah
sandiwara mengandung makna pengajaran yang dilakukan dengan perlambang.[5]
Struktur
Drama
merupakan sebuah karya yang memuat nilai artistik yang tinggi.[4] Sebuah drama
mengikuti struktur alur yang tertata.[4] Struktur yang
tertata akan membantu penonton menikmati sebuah drama yang dipentaskan.
Struktur drama memuat babak, adegan, dialog, prolog dan epilog.[4] Babak merupakan
istilah lain dari episode.[4] Setiap babak memuat
satu keutuhan kisah kecil yang menjadi keseluruhan drama.[4] Dengan kata lain,
babak merupakan bagian dari naskah drama yang merangkum sebuah peristiwa yang
terjadi di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu.[4]
Adegan
merupakan bagian dari drama yang menunjukkan perubahan peristiwa.[4] Perubahan peristiwa
ini ditandai dengan pergantian tokoh atau setting tempat dan waktu.[4] Misalnya, dalam
adegan pertama terdapat tokoh A sedang berbicara dengan tokoh B. [4] Kemudian mereka
berjalan ke tempat lain lalu bertemu dengan tokoh C, maka terdapat perubahan
adegan di dalamnya.[4]
Dialog
merupakan bagian dari naskah drama yang berupa percakapan antara satu tokoh
dengan tokoh yang lain.[4] Dialog adalah bagian
yang paling dominan dalam drama.[4] Dialog adalah hal
yang membedakan antara drama dengan jenis karya sastra yang lain. [4]
Prolog
dan epilog merupakan bingkai dari sebuah drama. [4] Prolog merupakan pengantar untuk masuk ke dalam
sebuah drama.[4] Isinya adalah
gambaran umum mengenai drama yang akan dimainkan.[4] Sementara epilog
adalah bagian terakhir dari pementasan drama.[4] Isinya merupakan
kesimpulan dari drama yang dimainkan. Epilog biasanya memuat makna dan pesan dari drama yang
dimainkan.[4]
Sumber: wikipedia.com
Unsur-unsur
drama
- Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
- Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir
- Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran
- Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya
- Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama
- Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama.
Drama
berasal dari kata Yunani, draomai yang berarti berbuat,
bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Jadi, kata drama dapat diartikan sebagai
perbuatan atau tindakan. Seraca umum, pengertian drama adalah karya
sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh
aktor. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater. Dapat
dikatakan bahwa drama berupa cerita yang diperagakan para pemain di panggung.
Selanjutnya, dalam pengertian kita sekarang, yang dimaksud drama adalah cerita
yang diperagakan di panggung berdasarkan naskah. Pada umumnya, drama mempunyai
dua arti, yaitu drama dalam arti luas dan drama dalam arti sempit. Dalam arti
luas, pengertian drama adalah semua bentuk tontonan yang mengandung
cerita yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam arti sempit, pengertian
drama adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan ke
atas panggung.
Pengertian drama
Drama adalah karangan yang menggambarkan kehidupan
dan watak manusia dalam bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak.
Seni drama sering disebut seni teater.
Pengertian Drama
|
Sejarah drama sebagai tontonan sudah ada sejak zaman dahulu. Nenek moyang kita sudah memainkan drama sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti tertulis yang bisa dipertanggung jawabkan mengungkapkan bahwa drama sudah ada sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan temuan naskah drama kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa. Sejarah lahirnya drama di Indonesia tidak jauh berbeda dengan kelahiran drama di Yunani. Keberadaan drama di negara kita juga diawali dengan adanya upacara keagamaan yang diselenggarakan oleh para pemuka agama. Intinya, mereka mengucapkan mantra dan doa.
Ada
beberapa jenis drama tergantung dasar yang digunakannya. Dalam pembagian
jenis drama, biasanya digunakan tiga dasar, yakni: berdasarkan penyajian
lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah drama. Berdasarkan
penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:
- Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
- Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
- Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
- Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
- Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
- Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
- Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
- Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.
Berdasarkan sarana
pementasannya, pembagian jenis drama dibagi antara
lain:
- Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
- Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
- Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba.
- Drama Film: drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
- Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
- Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.
Jenis drama
selanjutnya adalah, berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama.
Pembagian jenis drama berdasarkan ini, antara lain:
- Drama Tradisional: tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
- Drama Modern: tontonan drama menggunakan naskah.
Sumber :
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-drama-dan-jenis-drama.html
0 Komentar:
Posting Komentar